Marijuana (ganja) bukanlah
narkotika.Walaupun undang² mnybutnya sbg narkotik,ganja brbeda secara
farmakologis dgn keluarga dan turunan opium dan narkotik sintetis.
Efek dari merokok ganja dideskripsikan sbg berikut:“euforia,brkurangnya
rasa lelah,dan pelepasan ketegangan,jg dpt meningkatkan nafsu
makan,mendistorsi perspektif wkt, meningkatkan kepercayaan diri,
dan,seperti alkohol, dapat melemaskan beberapa
hambatan.”(Fort,1965)Meningkatnya kesadaran trhdp warna dan kecantikan
estetis,produksi dr asosiasi mental yg baru dan kaya jg mrupakan efek yg
sering dilaporkan. Bberapa pengguna menyebutkan bhw pengalaman
mengkonsumsi ganja adalah“psikedelik” dpt menimbulkan peningkatan
kesadaran,/dlm perubahan kesadaran-meluas dlm perspektif,ide mengenai
diri sendiri,kehidupan,dll. ganja bagaimanapun tdk seperti LSD–sebuah
psikedelik yang kuat.Dmn LSD scr drastis mrubah pikiran dan
perspektif,seringkali“memaksa”pemakainya utk merasakan kesadaran yang
meningkat,marijuana memberikan“sugesti”/menunjukkan jalan pd kesadaran
yg lebih dlm scr moderat.
Pemakainya bbas utk mengikuti potensi ini/tdk ketika mrka muncul.
Pemakainya bbas utk mengikuti potensi ini/tdk ketika mrka muncul.
Brngkt dr dasar bhw ganja lebih aman dan lebih bermanfaat dr
tembakau/alkohol(dmn ke2nya beracun pd fisik,dan ke2nya jg adiktif),dan
tdk ada dasar utk melegalkan ke2 zat berbahaya ini smntr melarang 1 yg
justru tdk berbahaya,bnyk dr kejaksaan yg sdg menentang hukum saat
ini.Pd susunan kt dr penjelasan hukumnya:“Para penuntut menyatakan bhw
klasifikasi ganja pd bagian narkotik Seksi 1101 (d) pd Kode Kesehatan
dan Keselamatan dan juga hukum yg melarang ganja berdasarkan pd
klasifikasi yg subyektif dan tdk mempunyai alasan srta tdk memiliki
hubungan dengan kesehatan publik,keamanan,kesejahteraan dan
moral.Klasifikasi dr ganja sbg narkotik adalah inkonstitusi dan
melanggar klausul Amandemen ke-8 akan larangan trhdp hukuman yg luar
biasa dan kejam,dan jg melanggar hak dasar yg mrpakan klausul dr
Amandemen ke-14 dr Konstitusi Amerika Serikat.”
(1 Crim 5351 Calif. District Court of Appeal,First Appel. Dist.,pp. 61-62 and Appendix 1, p.6)
Bnyk kelompok“ahli”seperti WHO Expert Committee on Addiction Producing Drugs cenderung tlah mmprthnkan misi informasi ttg ganja krn kurangnya data(Harry J. Anslinger adalah juru bicara selama bertahun-tahun di PBB),dan adanya keengganan konservatif trhdp“pelunakan”/ mnggnti kebijakan sbelumnya.Dlm bberapa tahun terakhir,bgaimnapun,WHO(Badan Kesehatan Dunia)telah mngubah pandangannya scr progresif trhdp ganja.Pd tahun 1964,Komite Ahli mengusulkan revisi definisi dr jenis2 ktergantungan obat,yg kemudian diadopsi scr bertahap.
Definisi baru dr“jenis kecanduan ganja”adalah sebagai berikut:
1.keinginan(kebutuhan) akan pemakaian berulang dari obat dengan catatan karena efek subyektifnya,termasuk perasaan akan peningkatan kemampuan
2.sedikit atau tidak ada kecenderungan untuk meningkatkan dosis, karena sedikit atau tidak ada peningkatan toleransi
3.ketergantungan psikis dari efek obat ini tergantung pada apresiasi subyektif dan individual dari efek tersebut
4.ketiadaan akan ketergantungan fisik sehingga tidak terdapat ciri-ciri gejala putus zat yang definitif ketika pemakaian obat dihentikan.” (United Nations, 1964b)
Komite ini sbnarnya mengatakan bhw tdk ada alasan utk mempertahankan ganja dlm daftarnya: Definisi dr ketergantungan jenis mariyuana dpt dgn mudah memenuhi definisi dr “menyukai” (sbg cth, kecenderungan alamiah utk mengulangi pengalaman yg menyenangkan,memuaskan dan tdk brbahaya). Ktergantungan yg sbnrnya terjadi akan ganja sangatlah jarang,dan tergantung dari permasalahan psikologis sebelumnya-dan bhkn ini tidak “mencandu.”
(Watt, 1965; United Nations, 1964b)
Ganja digunakan dlm bbagai cara di berbagai daerah di dunia.Ia dihisap / dimakan dlm brbagai bentuk untuk menimbulkan kenikmatan dan efek-efek subyektif lainnya dan untuk peningkatan yang disengaja (distorsi) dari persepsi dan performa.Ini sebagian besar mungkin tergolong penyalahgunaan dan diasosiasikan dengan tingkat ketergantungan psikis yang lebih rendah. Tidak ada bukti bahwa ganja dapat menyebabkan ketergantungan fisik.
(World Health Organization, Technical Report Series No. 287, “Evaluation of Dependence-Producing Drugs, Report of a WHO Scientific Group”; Hal. 22)
Beberapa penelitian telah menunjukkan efek terapeutik dari cannabinoid untuk nausea dan muntah-muntah pada tahap akhir penyakit-penyakit seperti kanker dan AIDS.Dronabinol (tetrahydrocannabinol) telah tersedia melalui resep selama lebih dari satu dekade di Amerika Serikat.Kegunaan terapeutik lain dari cannabinoid telah ditunjukkan oleh penelitian yang terkontrol, termasuk pengobatan thdp asma dan glaukoma,sbg antidepresan, perangsang nafsu makan,antikonvulsan dan anti-spasmodik,penelitian dalam bidang ini harus dilanjutkan.Sebagai cth, lebih banyak penelitian dasar pada mekanisme periferal dan pusat dr cannabinoid pd fungsi pencernaan dpt meningkatkan kemampuannya utk menghilangkan nausea dan emesis.Riset yang lebih banyak dibutuhkan pada dasar neurofarmakologi dari THC dan cannabinoid lainnya sehingga agen terapeutik yg lebih baik dpt dtemukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar