Menurut hasil penelitian yang dilakukan Mercer’s Cost of Living Survey 2011, menyatakan bahwa Jakarta
termasuk ke dalam daftar kota termahal di Asia Tenggara, setelah
Singapura. Dari daftar urut negara dengan pemilik kota termahal,
Indonesia menempati peringkat 69. Dengan begitu, Jakarta lebih mahal
dibandingkan dengan Hanoi, Bangkok, serta Kuala Lumpur. Apa yang
menjadikan Jakarta sebagai kota mahal?
Survey lainnya yang menunjukkan Jakarta kota dengan biaya hidup termahal di dunia yaitu dari ECA International yang menempatkan Jakarta tercatat di posisi 102. Kota lainnya Surabaya berada di posisi 173 dan posisi Balikpapan ada di 187 dunia.
Jika dikerucutkan dalam level yang lebih kecil yaitu Asia, tiga kota besar di Indonesia ini masuk dalam daftar 40 kota dengan biaya hidup paling mahal di Asia. Kota metropolitan Jakarta bahkan masuk dalam posisi ke-15 di Asia, naik satu peringkat dari tahun sebelumnya posisi 16. Sementara Surabaya dan Balikpapan masing-masing berada pada posisi 31 dan 34 dari sebelumnya posisi 31 dan 33 di Asia.
Terkait hal ini, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan menjelaskan mahalnya hidup di Jakarta karena suplai yang terbatas dibanding dengan permintaan. “Level harga memang menunjukkan paling tinggi, karena kelangkaan. Di Jakarta, rumah petak saja harganya tinggi, harga tanah di Jakarta Rp3-4 juta per meter juga sekarang sulit. Beda di luar Jakarta,” ujarnya.
Menurut Rusman, untuk mengukur garis kemiskinan di Jakarta juga memiliki indikator berbeda. “Untuk menjadi tidak miskin, itu pengeluaran belanja di Jakarta memang lebih tinggi,” tambahnya. Sementara dari sisi distribusi, Jakarta lebih diuntungkan karena menjadi daerah pusat barang. Barang impor dari luar negeri masuk ke Jakarta terlebih dahulu, tak seperti daerah di luar Jakarta.
Survey lainnya yang menunjukkan Jakarta kota dengan biaya hidup termahal di dunia yaitu dari ECA International yang menempatkan Jakarta tercatat di posisi 102. Kota lainnya Surabaya berada di posisi 173 dan posisi Balikpapan ada di 187 dunia.
Jika dikerucutkan dalam level yang lebih kecil yaitu Asia, tiga kota besar di Indonesia ini masuk dalam daftar 40 kota dengan biaya hidup paling mahal di Asia. Kota metropolitan Jakarta bahkan masuk dalam posisi ke-15 di Asia, naik satu peringkat dari tahun sebelumnya posisi 16. Sementara Surabaya dan Balikpapan masing-masing berada pada posisi 31 dan 34 dari sebelumnya posisi 31 dan 33 di Asia.
Terkait hal ini, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan menjelaskan mahalnya hidup di Jakarta karena suplai yang terbatas dibanding dengan permintaan. “Level harga memang menunjukkan paling tinggi, karena kelangkaan. Di Jakarta, rumah petak saja harganya tinggi, harga tanah di Jakarta Rp3-4 juta per meter juga sekarang sulit. Beda di luar Jakarta,” ujarnya.
Menurut Rusman, untuk mengukur garis kemiskinan di Jakarta juga memiliki indikator berbeda. “Untuk menjadi tidak miskin, itu pengeluaran belanja di Jakarta memang lebih tinggi,” tambahnya. Sementara dari sisi distribusi, Jakarta lebih diuntungkan karena menjadi daerah pusat barang. Barang impor dari luar negeri masuk ke Jakarta terlebih dahulu, tak seperti daerah di luar Jakarta.
Sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar