Life is not complex. We are complex. Life is simple, and the simple thing is the right thing.

Life is not complex. We are complex. Life is simple, and the simple thing is the right thing.
WELCOME TO MY BLOG

Rabu, 11 September 2013

Pelantikan Letnan Jenderal Achmad Yani sebagai Kasad pada 28 Juni 1962


Ada cerita menarik seputar pelantikan KASAD. Khususnya saat pemerintahan Presiden Soekarno yang mengangkat Letnan Jenderal Achmad Yani sebagai Kasad pada 28 Juni 1962. Ujung dari peristiwa ini adalah sejarah paling kelam dalam perjalanan Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu peristiwa G30S/PKI.

Saat itu Bung Karno mempromosikan Kasad Jendral AH Nasution menjadi Kasab (Panglima TNI). Sepertinya Nasution mendapat promosi jabatan, tapi sesungguhnya jabatan tersebut sejatinya mengebiri kewenangannya (istilah kerennya ditendang ke atas).

Ini bisa dimaklumi karena hubungan Bung Karno dan Nasution tidak akrab. Mereka selalu berseberangan. Jadilah posisi Panglima Angkatan Darat (Kasad), kosong.

Maka itu Bung Karno minta Nasution merekomendasikan sejumlah nama untuk diangkat sebagai Panglima AD. Nasution menyanggupi dengan mengajukan sejumlah nama, namun kesemuanya ditolak Bung Karno yang meminta Nasution mengajukan nama-nama lainnya.


 

Nah, pada daftar rekomendasi yang kedua kali ini, Bung Karno malah memilih Jenderal Yani. padahal Jenderal Yani berada pada urutan paling buncit dalam daftar nama rekomendasi yang kedua tersebut. Maklum, saat itu Jenderal Yani termasuk jenderal paling junior.

Walau paling junior, jabatan yang disandangnya kagak main-main. Kepala Staf Gabungan Komando Tertinggi (KOTI) pembebasan Irian Barat dan sekaligus juga menjadi juru bicara tunggal Panglima Tertinggi soal Irian Barat. Jadi udah bisa diketahui kalau Jenderal Yani ini ahli pertempuran. Sudah begitu, Jenderal Yani hampir setiap hari bertemu dalam rapat-rapat dengan Presiden Soekarno di Istana. Bahkan sering juga, Jenderal Yani bersama istrinya diminta Bung Karno ke istana untuk sekadar menemani ngobrol. Itulah yang menyebabkan hubungan mereka dekat. Setelah menjabat Kasad, hubungan Yani dan Bung Karno menjadi semakin akrab.

Sedang hubungan Nasution dan Yani malah tidak akrab, mereka sering berdebat khususnya demi kemajuan Angkatan Darat karena Jendral Yani tegas dan tidak suka basa-basi.

Namun saat itu situsi politik negara lagi panas. PKI menjadi jaya karena merasa mendapat "angin" dari Bung Karno, jadinya nekat melebarkan "sayapnya". Mereka mengusulkan dibentuk angkatan kelima (buruh dan petani yang dipersenjatai). Hal ini dengan tegas ditolak Jenderal Yani. Hal tersebut bikin PKI (khususnya ketua PKI, DN Aidit) gondok berat).

Jadinya PKI menghembuskan isu "Dewan Jenderal" dan dokumen asing yang menyebut kolaborasi sejumlah jenderal AD dengan Barat. Karena berlawanan dengan Soekarno dan PKI yang cenderung ke negara Blok Timur seperti China dan Uni Soviet, maka Yani dan kawan-kawannya disebut-sebut akan melakukan kudeta terhadap Bung Karno.

Isu yang dihembuskan oleh PKI tersebut berhasil membuat hubungan Presiden Soekarno dan Yani retak perlahan-lahan. Puncaknya, Soekarno (berencana) memanggil Yani ke istana pada 1 Oktober 1965. Dia berniat mengganti Yani dengan Jenderal Moersjid. Yani tak pernah tahu mengenai hal ini.

Namun, Yani tak pernah bisa datang ke Istana menemui Bung Karno, karena pagi itu, 1 Oktober 1965 Pukul 04.30 WIB, sepasukan tentara datang menjemput Yani. Mereka mengatakan bahwa Yani diminta menghadap Soekarno segera saat itu juga. Yani sendiri tak curiga karena ia memang sudah ada rencana hendak ke Istana menghadap Bung Karno. Maka dia meminta waktu kepada tentara yang menjemputnya untuk berganti pakaian dengan seragam dinas.

Namun niatnya itu dibantah oleh Tjakrabirawa yang menjemputnya. "Tak usah ganti baju, jenderal!" bentak seorang bintara Tjakrabirawa itu. Hal itu membuat Yani marah (mana boleh seorang bintara berani kurang ajar pada jenderal). Lalu Yani, membalikkan badan dan menempeleng prajurit kurang ajar itu kemudian berjalan ke arah pintu. Dalam sepersekian detik sesudahnya, Jenderal Yani diberondong tembakan senapan otomatis secara membabi buta dari jarak dekat


Ini foto-foto dari TKP akibat ulah Tjakrabirawa

 

Jenderal Ahmad Yani tewas ditembak di sini setelah menempeleng prajurit kurang ajar di pintu ini. Ia ditembak dari jarak dekat, peluru menembus pintu kaca memberondong tubuhnya yang berada dibalik pintu. (kacanya pecah tuh) Kejadian ini disaksikan oleh Untung dan Eddy, kedua putranya yang masih kecil-kecil. 


Lorong di depan pintu kaca. Di sepanjang lorong ini tubuh Jenderal Yani diseret kemudian berbelok ke kanan. Darah berceceran dan menggenang di sepanjang lorong 

Ini salah satu dari beberapa foto asli yang diambil beberapa saat setelah peristiwa keji tersebut terjadi di rumah Jenderal Yani di Jalan Lembang, Menteng. 


Sebagian genangan darah bekas jejak jenazah Jenderal Yani yang diseret dengan keji sebelum dilemparkan begitu saja ke atas truk.

Amelia, putri Jenderal Yani mengatakan, "Banyak yang bilang kalau Bapak (Jenderal Yani, maksudnya) menjadi anak emas Presiden Soekarno".

Benar-benar tragis nasib Jenderal dengan prestasi cemerlang ini. Rasanya bergidik banget melihat foto bukti-bukti kekejaman gerombolan tentara yang membunuh Jenderal Yani di depan kedua anaknya yang masih kecil begitu.

Gaya bicara Vicky yang dianggap sok intelek


Ni gan, Arti Ngawur "Konspirasi Kemakmuran" ala Vicky Prasetyo - JAKARTA- Nama Vicky Prasetyo kembali menjadi bahan olok-olok di social media. Hal itu tak lepas gaya bicara Vicky yang dianggap sok intelek tapi sebenarnya tidak jelas artinya.

Vicky juga melontarkan kosakata baru yang sebelumnya tidak pernah disebutkan orang. Baik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) atau bahasa gaul yang biasa dipakai sehari-hari.

Sebut saja kata "kontroversi hati", "situasi kemakmuran", atau bahasa Inggris yang salah seperti "twenty nine my age". Banyak orang awalnya tidak sadar perkataan Vicky yang dia katakan saat wawancara di acara pertunangannya dengan Zaskia "Gotik". 

Orang awalnya lebih fokus melihat kasus putusnya Zaskia dan Vicky, karena pria yang kini mendekam di penjara itu ternyata diketahui penipu "tingkat dewa". Dia punya rekam jejak meniduri banyak wanita, mengaku belum pernah menikah, dan menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) atas kasus pemalsuan dokumen. 

Ternyata, gaya sok intelek itu tidak hanya disampaikan ketika wawancara bersama Zaskia saja. Video terbaru yang memperlihatkan dia sedang kampanye dalam pemilihan lurah pun menjadi bahan olok-olok. Bahasa Inggris dia pakai seenaknya tanpa menghiraukan grammar. Lucunya, dia dengan pedenya menyampaikan hal itu di depan orang banyak. 

Gaya bicara Vicky itupun langsung menjadi tren, baik di kalangan orang biasa, maupun selebriti. Foto-foto lucu yang diambil dari perkataan Vicky juga banyak bermunculan. Kemudian, ada plesetan baru, KBBV alias Kamus Besar Bahasa Vicky.

Ada juga penjelasan ngawur dan lengkap dengan contoh kalimatnya yang diambil dari ucapan Vicky seperti di bawah ini:

Kontroversi Hati
Arti: Sebuah gejolak dalam hati yang bertentangan, menggambarkan kebimbangan.
Contoh: Duh, kontroversi hati nih gue. Mending makan ayam atau lele ya?

Konspirasi Kemakmuran
Arti: Sebuah kondisi dimana kemakmuran menjadi sebuah hal yang hakiki dan sangat diperlukan.
Contoh: Duh, pengen jalan-jalan tapi gak punya duit nih. Bener-bener konspirasi kemakmuran nih liburan. 

Harmonisisasi 
Arti: Proses menuju harmonisasi
Contoh: Kurang kompak nih! Kita harus harmonisisasi

Mempertakut
Arti: Membuat jadi lebih takut
Contoh: Wah belum jera juga nih mereka. Kita harus memikirkan sesuatu untuk mempertakut mereka!

Statusisasi Kemakmuran
Arti: Proses penentuan kemakmuran
Contoh: Kekayaan Amir belum diketahui karena ia belum melalui statusisasi kemakmuran.

Labil Ekonomi
Arti: Suatu kondisi dimana kondisi ekonomi seseorang sedang tidak stabil.
Contoh: Aduh gue gak ikut deh bro, lagi labil ekonomi nih.

Paling Lucu Tentang Vicky



12 Reaksi Paling Lucu Tentang Vicky Di Internet - Kamu pastinya udah tau dong berita tentang Vicky? Nah, berikut beberapa reaksi terlucu dalam menyikapi kontroversi issue Vicky yang MBDC temuin di alam maya selama 2 hari belakagan ini

1. Versi Presiden dan Wakil Presiden 



Intelektualitas Vicky tentunya sangat sebanding dengan Farhat Abas. Pasangan ini dijamin bakal jadi juru selamat bagi bangsa Indonesia, dan tentunya momok yang menakutkan buat negara lain.

2. Versi Kamus Bahasa 



Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dikawinkan dengan kamus bahasa Inggris yang berselingkuh dengan Google Translate. Ah, apalagi yang kamu butuhkan buat kecerdasan?

3. Versi Mirip #1 



Katanya sih mirip Brad Pitt, tapi ama Shandy Sandoro mirip juga deng.

4. Versi Sutan Bhatoegana 



Vicky seharusnya lebih banyak belajar dari Sutan Bhatoegana perihal pencitraan diri di depan public.

5. Versi Pembelaan 


Sebagai seorang besar, udah selayaknya Vicky menuturkan pembelaannya atas penyelewengan nama baiknya yang tercemar. Bentuk pembelaan Vicky yang seperti ini patut dijadikan pedoman.

6. Versi Mirip #2 


Dan ternyata mirip Narji juga!

7. Versi Finding Neverland 


8. Versi Ahmad Dhani dan Keluarga 



Kehadiran Vicky yang menghebohkan pikiran rakyat Indonesia bisa jadi pengalihan yang sempurna buat Ahmad Dhani yang kebetulan sedang harmonisasi kemakmuran.

9. Versi Batman & Robin 


10. Versi Calon Anggota 


11. Versi Mirip #3 


Nah kan dimarahin Brad Pitt!

12. Versi Penolakan 



Yaelah, bro serius amat!

Gimana, kamu nemuin yang lebih lucu lagi gak? 

Selasa, 10 September 2013

Tanda-tanda Orang Yang Akan Meninggal


Semua yang hidup pasti akan mati? Lalu seperti apa ya proses kematian yang nantinya akan dialami oleh setiap makhluk hidup?

Tidak mudah memang memprediksikan secara tepat kapan seseorang akan meninggal. Kematian itu sendiri bisa disebabkan sakit, kecelakaan atau sebab lainnya.

Pada kondisi normal seperti orang sakit biasanya seseorang akan menunjukkan gejala yang mengindikasikan bahwa hidupnya akan segera berakhir beberapa minggu lagi seperti dikutip dari Mayoclinic yaitu:

1. Merasa gelisah.
Seseorang akan merasa tidak tenang serta sulit tidur, selain itu dia akan seringkali mengganti posisi saat tidur karena perasaan gelisah.

2. Menarik diri.
Seseorang tidak ingin lagi terlibat dalam aktifitas sosial ataupun melakukan kegiatan favoritnya.

3. Sering mengantuk.
Seseorang akan menghabiskan lebih banyak waktunya untuk tidur.

4. Kehilangan nafsu makan.
Seseorang hanya akan makan dan minum dalam jumlah sedikit dan berbeda dari biasanya.

5. Mengalami jeda saat bernapas.
Hal ini biasanya terjadi saat seseorang sedang tidur ataupun terjaga.

6. Luka yang sulit sembuh.
Luka atau infeksi yang dialami mengalami kesulitan untuk disembuhkan.

7. Pembengkakan.
Pada beberapa orang terjadi pembengkakan di daerah tangan, kaki atau bagian tubuh lain.

Proses sekarat mulai terjadi ketika tubuh tidak bisa mendapatkan asupan oksigen yang diperlukan untuk bisa bertahan hidup. Sel yang berbeda akan memiliki kecepatan kematian yang berbeda pula, sehingga panjangnya proses seseorang sekarat tergantung pada sel-sel yang kekurangan oksigen ini.

Sedangkan otak memerlukan oksigen dalam jumlah yang besar dan hanya memiliki sedikit oksigen cadangan. Sehingga kalo asupan oksigen berkurang maka akan mengakibatkan kematian sel dalam waktu 3-7 menit.

Beberapa tanda yang ditunjukkan oleh orang yang sekarat adalah lebih banyak tidur, hal ini untuk menghemat energi yang tinggal tersisa sedikit di tubuh. Ketika energi tersebut hilang, maka seseorang akan kehilangan nafsu untuk makan ataupun minum. Proses menelan pun menjadi sulit dan mulut akan sangat kering, sehingga memaksa orang yang sekarat untuk minum akan membuatnya tersedak.

Selain itu orang yang sekarat akan kehilangan kontrol pada kandung kemih dan ususnya, sehingga seringkali terlihat mengompol. Orang akan merasa bingung, gelisah dan tidak tenang karena tidak dapat bernapas dengan teratur. Ketika sel-sel di dalam tubuh mulai kehilangan sambungan, maka akan mengalami kejang otot.

Kematian akan semakin mendekat kalo kaki dan tangan terasa dingin dan mulai sedikit membiru akibat terhentinya aliran darah ke daerah tersebut. Tapi lama-kelamaan akan semakin menyebar ke bagian tubuh atas seperti lengan, bibir dan kuku. Selain itu orang menjadi tidak responsif, meskipun matanya terbuka tapi memiliki tatapan mata kosong atau tidak melihat sekelilingnya.

Setelah itu pernapasan akan terhenti sama sekali dan diikuti oleh berhentinya kerja jantung, maka secara klinis orang tersebut sudah mati karena tidak ada sirkulasi dan cadangan oksigen untuk bisa mencapai sel-sel di tubuh. Namun kematian klinis bisa dikembalikan melalui proses CPR (napas bantuan), transfusi atau ventilator. Tapi kalo 4-6 menit setelah kematian klinis tidak ada perubahan, maka itu artinya jantung sudah tidak bisa bekerja lagi.

Karena jantung sudah tidak bekerja, maka secara otomatis aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh dan otak juga akan terhenti. Akibat tidak adanya asupan oksigen dan darah ke otak, maka dalam hitungan beberapa detik otak juga akan mati dan disitulah akhir dari perjalanan hidup seorang manusia.

Nah, itu beberapa tanda-tanda orang yang akan meninggal. Percaya atau tidak. Yang pasti jodoh, rezeki, dan matinya manusia hanya Tuhan yang tahu. 

Semoga bermanfaat.

Kamis, 22 Agustus 2013

Armada Angkatan Laut Majapahit



Di jaman keemasan kerajaan Majapahit pada abad ke-14 masa Prabu Hayam Wuruk terdapat dua tokoh militer jenius yakni Mahapatih Gajahmada dan Laksamana Mpu Nala. Laksamana Mpu Nala sebagai Panglima Angkatan Laut Majapahit menempatkan gugus kapal perang berjumlah beberapa puluh untuk menjaga lima titik penting perairan Nusantara.

Armada gugus pertama bertugas di sebelah barat pulau Sumatera sebagai gugus kapal perang penjaga samudera Hindia di bawah pimpinan Laksamana yang berasal dari Jawa Tengah.

Armada gugus kedua kapal perang penjaga Laut Kidul atau sebelah selatan Pulau Jawa di bawah pimpinan seorang Laksamana putra Bali. 

Armada gugus ketiga bertugas menjaga perairan selat Makasar dan wilayah Ternate, Tidore, dan Halmahera di bawah pimpinan seorang Laksamana putra Makasar. 


Bendera Angkatan Laut Majapahit


Armada gugus keempat menjaga Selat Malaka dan Kepulauan Natuna di bawah pimpinan seorang Laksamana dari Jawa Barat/Sunda. 

Terakhir Armada gugus kelima menjaga Laut Jawa hingga ke arah timur sampai kepulauan rempah-rempah Maluku, armada Jawa ini mengibarkan bendera Majapahit di tambah lagi bendera emas simbol istana Majapahit biasanya dipimpin oleh seorang Laksamana berasal dari Jawa Timur. 

Setiap armada gugus kapal perang terdapat kapal bendera tempat kedudukan pimpinan komando tertinggi bagi semua kapal penyerang, kapal perbekalan, dan pelindung kapal bendera itu sendiri. Dari kelima armada Majapahit itu beban berat ialah menjaga perairan Selat Malaka dan Laut Cina Selatan yang penuh perompak yang berpangkalan di sekitar wilayah Campa, Vietnam, dan Tiongkok. 

Armada keempat yang menjaga Selat Malaka itu biasanya dibantu oleh armada pertama penjaga Samudera Hindia jika perompak melarikan diri ke barat laut menyusuri Selat Malaka. Begitu pula Armada Laut Selatan biasanya membantu Armada Jawa dalam menjaga keamanan kapal-kapal dagang pembawa rempah-rempah yang melalui Selat Sunda yang lebih aman menuju India dan Timur Tengah. Tugas lain armada Laut Kidul adalah menjaga Selat Bali dan perairan selatan Nusa Tenggara, bahkan di sebelah selatan Pulau Bali terdapat galangan kapal-kapal Majapahit yang cukup besar.


Pataka Angkatan Laut (Naval Trident)


Armada Ketiga bertugas menjaga kapal penyusup dari wilayah Mindanao Filipina sekaligus menjaga kepulauan rempah-rempah Maluku jika kekuatan Armada Jawa sedang dipusatkan di perairan Jawa untuk mengawal sang Prabu Hayam Wuruk beranjangsana ke wilayah pesisir timur Pulau Jawa. Armada Jawa merupakan kekuatan terbesar Armada gugus kapal perang Majapahit karena tugasnya paling berat menjaga pusat kerajaan istana Majapahit sekaligus menguasai jalur laut menuju kepulauan rempah-rempah Maluku yang dkuasai langsung oleh pemerintah pusat Majapahit. 

Setiap kapal perang Majapahit bersenjatakan merian Jawa yang disebut cetbang Majapahit. Pandai besi yang mengecor meriam tersebut berada di Blambangan. Cetbang Majapahit adalah karya penemuan Mahapatih Gajahmada yang konon pernah diasuh oleh tentara Mongol atau Tartar yang menyerang kerajaan Singosari dengan kekuatan seribu kapal. 

Semua jenis kapal perang Majapahit mulai dari kapal perbekalan hingga kapal bendera adalah kreasi jenius dari Mpu Nala yang sekaligus seorang Laksamana Laut yang handal. Nala menciptakan kapal-kapal dari sejenis kayu raksasa yang hanya tumbuh di sebuah pulau yang dirahasiakan. Pohon raksasa dan cocok untuk dibuat kapal itulah yang membuat kapal-kapal Majapahit cukup besar ukurannya di masa itu. 

Setelah Gajahmada dan Mpu Nala wafat maka kekuatan Majapahit pun berangsur lemah apalagi tatkala terjadi perang paregreg kapal-kapal Majapahit saling serang satu sama lain dan kehancuran tak terelakkan lagi bagi seluruh armada. Setelah Majapahit lemah hanya tersisa Armada Jawa yang menguasai perairan Laut Jawa dan jalur laut menuju kepulauan rempah-rempah. Kemudian datanglah bangsa kulit putih yang tujuan utamanya ialah menguasai daerah penghasil rempah-rempah itu dengan modal kapal-kapal gesit dan lincah tidak terlalu besar ukurannya dibanding kapal Majapahit akan tetapi kapal asing itu bersenjata lebih unggul meriam yang bisa memuntahkan bola-bola besi dengan jarak tembak lebih jauh daripada kemampuan jarak tembak cetbang Majapahit.

Beberapa tempat di Jakarta yang dijadikan oleh Jepang sebagai kamp tawanan perang dan sipil.



Warga Belanda yang selama ratusan tahun mempunyai status sebagai warganegara kelas satu, benar-benar dalam keadaan menderita.

Warga Belanda yang jumlahnya kala itu cukup besar ini ditawan balatentara Dai Nippon. Kemudian bersama-sama tentara Inggris dan Australia disekap di kamp-kamp tahan militer dan sipil. Diantara warga Eropa hanya orang Jerman yang mendapat pengecualian karena bersama dengan Italia merupakan sekutu Jepang.

Menurut catatan, lebih 100 ribu tawanan perang warga Eropa di internir (ditawan) Jepang. Mereka ditempatkan diberbagai kamp di seluruh Indonesia. Banyak cerita mengerikan dan memilukan tentang nasib tawanan di kamp interniran.

Dengan semboyan Untuk Kemakmuran Asia, Jepang bermaksud untuk menghilangkan semua pengaruh Barat. Semua orang yang bukan Asia nasibnya akan berakhir dalam kamp-kamp tawanan perang dan sipil.

Ada yang menarik di kamp tawanan ini. Laki-laki dan perempuan dipisahkan guna mencegah terjadinya hubungan seksual. ”Akibatnya terjadi hubunganm homoseksual dan lesbian di kamp-kamp,” tulis Joost Cote dalam Recalling the Indies.

Bahkan hubungan seksual antara penjaga kamp Jepang dan tahanan perempuan pun terjadi. Seorang tahanan wanita menulis, ”Saya tidak akan lupa apa yang mereka lakukan pada bapak saya. Kempetei (polisi militer Jepang) menahan dia bersama kakak saya. Kakak saya harus duduk di depan bapak dan harus menyaksikan bapak ditusuk dengan tongkat merah membara yang dibungkus batok kelapa yang dibakar. Kemudian dicap di muka bapak dalam waktu yang lama.” Masih banyak lagi kisah-kisah menyedihkan dalam kamp-kamp tahanan perang dan sipil Jepang.

Di Jakarta terdapat belasan tempat yang oleh Jepang dijadikan sebagai kamp tawanan perang dan sipil. Seperti tempat penampungan kuli-kuli kontrak di Sluiweg (kini Matraman) yang berisi tak kurang dari tiga ribu tawanan laki-laki Belanda dari berbagai tempat di Batavia. Jumlahnya makin membengkak ketika September 1944 ditempatkan pula para wanita dan anak-anak. Ketika September 1945, setelah Jeopang tekuk lutut, tentara sekutu menemukan 1.900 tawanan Belanda dalam keadaan menyedihkan.

Di Bukitduri yang kini menjadi kompleks pertokoan di Jatinegara, juga dijadikan tempat tawanan pria Belanda dan Eropa. Di Jl Jagamonyet (kini Jl Suryopranoto) bekas markas KNIL pun sempat dijadikan tempat tawanan perang KNIL asal Maluku. Sedangkan, di penjara Glodok (kini pertokoan Harco) jadi kamp tawanan pertama orang Eropa.

Tawanan perang yang dipenjara di kamp ini berjumlah 1.500 orang yang kebanyakan serdadu Inggris dan Australia. Rumah Sakit Jiwa di Grogol, Jakarta Barat, menjadi kamp tawanan 1.400 orang Belanda. Sementara di kamp pengungsi Koja, Tanjung Priok, mendekam 800 tahanan Inggris yang didatangkan dari Bandung. Demikian pula di Kampung Makassar dan puluhan tempat lainnya yang tersebar di Jakarta.

Jauh di masa sebelumnya hubungan Belanda dan Jepang memiliki sejarah yang kompleks. Pada 1899 penduduk Jepang di Hindia Belanda memperoleh kedudukan hukum yang sama dengan orang Eropa. Warga Jepang menjadi satu-satunya kelompok nonEropa yang statusnya disamakan dengan warga Eropa sebagai hasil Perjanjian Dagang 1896.

Sekitar 1900 terdapat sekitar 500 orang Jepang di Hindia Belanda yang mayoritas wanita penghibur. Pada awal masa VOC juga banyak penghibur dari Pulau Dasima (Jepang). Bahkan, Gubernur Jenderal Jacques Specx (1629-1632) pengganti JP Coen memiliki seorang putri bernama Sara, hasil dari kumpul kebo-nya dengan wanita Jepang.

Pada 1940 menjelang Perang Dunia II jumlah orang Jepang meningkat pesat menjadi 8000 orang. Mereka umumnya hidup secara tertutup. Konon banyak yang jadi mata-mata untuk negaranya yang memudahkan penguasa Jepang memperoleh kemenangan pesat ketika menyerbu Hindia Belanda.

Pada awal Perang Dunia II Belanda masih bersikap netral terhadap Jepang. Baru Juli 1941 pemerintah Hindia Belanda menanggalkan sikap netralnya dengan berpihak pada AS (Sekutu) seiring pelaksanaan embargo atas ekspor ke Jepang setelah invasi Jepang ke Indochina Selatan. Pada Januari 1942 balatengara Dai Nippon dengan semangat bushido-nya mulai menyerang Hindia Belanda. Hanya dalam tempo dua bulan (8 Maret 1942) Angkatan Perang Belanda (KNIL) bertekuk lutut.

Rabu, 21 Agustus 2013

Facts about Sukarno and Indonesian Proclamation


Dikutip dari mercuryfm.co.id, berikut beberapa Fakta tentang Soekarno, Proklamasi dan Indonesia
1. Pada 17 Agustus 1945 pukul 08.00, ternyata Bung Karno masih tidur nyenyak di kamarnya, di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini. Dia terkena gejala malaria tertiana
2. Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ternyata berlangsung tanpa protokol, tak ada korps musik, tak ada konduktor dan tak ada pancaragam. Tiang bendera pun dibuat dari batang bambu secara kasar, serta ditanam hanya beberapa menit menjelang upacara. Tetapi itulah, kenyataan yang yang terjadi pada sebuah upacara sakral yang dinanti-nanti selama lebih dari tiga ratus tahun
3. Bendera Pusaka Sang Merah Putih adalah bendera resmi pertama bagi RI. Warna putihnya dari kain sprei tempat tidur dan warna merahnya dari kain tukang soto!
4. Setelah merdeka 43 tahun, Indonesia baru memiliki seorang menteri pertama yang benar-benar “orang Indonesia asli”. Karena dahulu, semua menteri sebelumnya lahir sebelum 17 Agustus 1945. “Orang Indonesia asli” pertama yang menjadi menteri adalah Ir Akbar Tanjung (lahir di Sibolga, Sumatera Utara, 30 Agustus 1945), sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993).
5. Pulau kalimantan pernah disebut paling unik di dunia. Di pulau tersebut, ada 3 kepala negara yang memerintah! Presiden Soeharto (memerintah 4 wilayah provinsi), PM Mahathir Mohamad (Sabah dan Serawak) serta Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei).
6. Pada 1956 di sebuah hotel di hollywood, Maryln monroe menyapa Bung Karno bukan dengan “Mr President” atau “Your Excellency”, tetapi dengan “Prince Soekarno!” (ada yg bilang si maryln malemnya “one night stand” dengan soekarno)
7. Naskah asli teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan oleh Bung Karno dan didikte oleh Bung Hatta, ternyata tidak pernah dimiliki dan disimpan oleh Pemerintah! Anehnya, naskah historis tersebut justru disimpan dengan baik oleh wartawan BM Diah. Diah menemukan draft proklamasi itu di keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda, 17 Agustus 1945 dini hari, setelah disalin dan diketik oleh Sajuti Melik.
Pada 29 Mei 1992, Diah menyerahkan draft tersebut kepada Presiden Soeharto, setelah menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari.
8. Kata-kata pertama yang keluar dari mulut Bung Karno setelah keluar dari pengasingan adalah masalah tentang sepotong jas! “Potongan jasmu bagus sekali!” komentar Bung Karno pertama kali tentang jas double breast yang dipakai oleh bekas iparnya, Anwar Tjokoroaminoto, yang menjemputnya bersama Bung Hatta dan segelintir tokoh nasionalis.
9. Rasa-rasanya di dunia ini, hanya the founding fathers Indonesia yang pernah mandi air seni. Saat pulang dari Dalat (Cipanasnya Saigon), Vietnam,13 Agustus 1945, Soekarno bersama Bung Hatta, dr Radjiman Wedyodiningrat dan dr Soeharto (dokter pribadi Bung Karno) menumpang pesawat fighter bomber bermotor ganda. Dalam perjalanan, Soekarno ingin sekali buang air kecil, tetapi tak ada tempat.
Setelah dipikir, dicari jalan keluarnya untuk hasrat yang tak tertahan itu. Melihat lubang-lubang kecil di dinding pesawat, di situlah Bung Karno melepaskan hajat kecilnya. Karena angin begitu kencang sekali, bersemburlah air seni itu dan membasahi semua penumpang.
10. Bila 17 Agustus menjadi tanggal kelahiran Indonesia, justru tanggal tersebut menjadi tanggal kematian bagi pencetus pilar Indonesia. Pada tanggal itu, pencipta lagu kebangsaan “Indonesia Raya”, WR Soepratman (wafat 1937) dan pencetus ilmu bahasa Indonesia, Herman Neubronner van der Tuuk (wafat 1894) meninggal dunia.
11. Jakarta, tempat diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia dan kota tempat Bung Karno dan Bung Hatta berjuang, tidak memberi imbalan yang cukup untuk mengenang co-proklamator Indonesia. Sampai detik ini, tidak ada “Jalan Soekarno-Hatta” di ibu kota Jakarta.
Bahkan, nama mereka tidak pernah diabadikan untuk sebuah objek bangunan fasilitas umum apa pun sampai 1985, ketika sebuah bandara diresmikan dengan memakai nama mereka.
12. Gelar Proklamator untuk Bung Karno dan Bung Hatta, hanyalah gelar lisan yang diberikan rakyat Indonesia kepadanya selama 41 tahun! Sebab, baru 1986 Permerintah memberikan gelar proklamator secara resmi kepada mereka.
13. Menteri kabinet RI. Soepeno, Menteri Pembangunan dan Pemuda dalam Kabinet Hatta, merupakan satu-satunya menteri yang tewas ditembak Belanda. Sebuah ujung revolver, dimasukkan ke dalam mulutnya dan diledakkan secara keji oleh seorang tentara Belanda. Pelipis kirinya tembus kena peluru, ketika ia dan ajudannya sedang mandi di air terjun.
14. Belum ada negara di dunia yang memiliki ibu kota sampai tiga dalam kurun waktu relatif singkat. Antara 1945 dan 1948, Indonesia mempunyai 3 ibu kota, yakni Jakarta (1945-1946), Yogyakarta (1946-1948) dan Bukittinggi (1948-1949).
15. Wayang ternyata memiliki simbol pembawa sial bagi rezim yang memerintah Indonesia. Betapa tidak, pada 1938-1939, Pemerintah Hindia Belanda melalui De Javasche Bank menerbitkan uang kertas seri wayang orang dan pada 1942, Hindia Belanda runtuh dikalahkan Jepang.
Pada 1943, Pemerintah Pendudukan Jepang menerbitkan uang kertas seri wayang Arjuna dan Gatotkoco dan 1945, Jepang terusir dari Indonesia oleh pihak Sekutu.
Pada 1964, Presiden Soekarno mengeluarkan uang kertas baru seri wayang dengan pecahan Rp 1 dan Rp 2,5 dan 1965 menjadi awal keruntuhan pemerintahannya menyusul peristiwa G30S/PKI.
16. Perintah pertama Presiden Soekarno saat dipilih sebagai presiden pertama RI, bukanlah membentuk sebuah kabinet atau menandatangani sebuah dekret, melainkan memanggil tukang sate! Itu dilakukannya dalam perjalanan pulang, setelah terpilih secara aklamasi sebagai presiden. Kebetulan di jalan bertemu seorang tukang sate bertelanjang dada dan nyeker (tidak memakai alas kaki).
“Sate ayam lima puluh tusuk!”, perintah Presiden Soekarno. Disantapnya sate dengan lahap dekat sebuah selokan yang kotor. Dan itulah, perintah pertama pada rakyatnya sekaligus pesta pertama atas pengangkatannya sebagai pemimpin dari 70 juta jiwa lebih rakyat dari sebuah negara besar yang baru berusia satu hari.
17. Sutan Sjahrir, mantan Perdana Menteri RI pertama, menjadi orang Indonesia yang memiliki prestasi “luar biasa” dan tidak akan pernah ada yang menandinginya. Waktu beliau wafat 1966 di Zurich, Swiss, statusnya sebagai tahanan politik. Tetapi waktu dimakamkan di Jakarta beberapa hari kemudian, statusnya berubah sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.

Senin, 19 Agustus 2013

BANDUNG & TEMPAT WISATANYA

logo_bandung
Logo Kota Bandung
Motto : Bermartabat (Bersih, Makmur, Taat, dan Bersahabat)
Lokasi Kota Bandung di Pulau Jawa
Koordinat : 6°54′53.08″S 107°36′35.32″E
Negara : Indonesia
Hari jadi 25 September 1810
Pemerintahan :
- Wali kota H. Dada Rosada, S.H., M.Si
Luas :
- Total 167,67 km2
Kode telepon : +62 22
Situs web : http://www.bandung.go.id 

bendera_bandung
Bendera Kota Bandung


Bendera yang digunakan oleh Kota Bandung adalah berdasarkan Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara Kota Besar Bandung tanggal 8 Juni 1953, Nomor 9938/53.
Bentuk bendera tersebut adalah seperti yang tercantum pada diktum Keputusan tersebut di atas sebagai berikut:

  1. Bendera yang dipergunakan oleh Kota Besar Bandung adalah tiga bidang jalur mendatar, masing-masing berturut-turut dari atas ke bawah berwarna hijau, kuning, dan biru.
  2. Perbandingan-perbandingan antara lebarnya dan jalur-jalur tersebut di bawah huruf ‘a’ urutan dari atas ke bawah adalah 2:1:1.
  3. Perbandingan antara panjang dan lebarnya berbeda itu 7:5.

Asal Usul Nama Bandung


Daerah yang sekarang dikenal dengan nama Bandung semula adalah ibukota Kerajaan Padjajaran (tahun 1488). Namun dari penemuan arkeologi kuno, kota tersebut adalah rumah bagi Australopithecus, Manusia Jawa. Mereka tinggal di pinggiran sungai Cikapundung sebelah Utara Bandung, dan di pesisir Danau Bandung. Asal usul nama kota "Bandung" sendiri memiliki banyak versinya.
Dalam buku tulisan Haryoto Kunto, dapat ditemukan bahwa kata Bandung, berasal dari kataBandong, sesuai dengan penemuan sebuah negeri kecil oleh seorang Mardijker bernama Julian de Silva. Dan tercatat pula bahwa Dr. Andries de Wilde, seorang pemilik kebun kopi yang sangat luas di daerah ini, meminang seorang gadis dan kemudian menikahinya yang berasal dari Kampung Banong (di daerah Dago Atas).

Malah ada pula yang berpendapat Kata Bandung berasal dari sebuah nama pohon Bandong ‘Garcinia spec’ (Heyne : 1950 Jilid III, pada halaman 2233, menyebutkan bahwa Bandong ‘Garcinia spec’ sejenis pohon yang tingginya 10 - 15 m dan besar batangnya 15 - 20 cm, dengan batang tak bercabang. Pohon ini dieksploitasi setelah berumur 20 - 30 tahun, dengan cara menoreh kulit kayu sedalam 2 - 3 mm akan mengalirkan cairan kekuning-kuningan. Menurut Wiesner’s Rohstoffe digunakan untuk pengobatan, mewarnai pernis-pernis spirtus, lak emas ‘goudlak’, cat air dan fotografi. Jadi nama Bandung berasal dari Bandong yang sesuai dengan sebuah nama kampung yang telah ditemukan oleh seorang Mardijker bernama Julian de Silva di atas.

Menurut penulis buku Wisata Bumi Cekungan Bandung, T. Bachtiar, Bandung juga artinya adalah persahabatan/perdamaian. Berasal dari Bahasa Kawi, Bandung artinya bersama-sama, bersahabat, bersaing, mendampingi, dan saling tolong menolong.

Mengenai asal-usul nama "Bandung", dikemukakan berbagai pendapat. Sebagian mengatakan bahwa, kata "Bandung" dalam bahasa Sunda, identik dengan kata "banding" dalam Bahasa Indonesia, berarti berdampingan. Ngabanding (Sunda) berarti berdampingan atau berdekatan. Hal ini antara lain dinyatakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka (1994) dan Kamus Sunda-Indonesia terbitan Pustaka Setia (1996), bahwa kata bandung berarti berpasangan dan berarti pula berdampingan.

Pendapat lain mengatakan, bahwa kata "bandung" mengandung arti besar atau luas. Kata itu berasal dari kata bandeng. Dalam bahasa Sunda, ngabandeng berarti genangan air yang luas dan tampak tenang, namun terkesan menyeramkan. Diduga kata bandeng itu kemudian berubah bunyi menjadi Bandung.

Ada pendapat lain yang menyatakan bahwa kata Bandung berasal dari katabendung. Pendapat-pendapat tentang asal dan arti kata Bandung, rupanya berkaitan dengan peristiwa terbendungnya aliran Sungai Citarum purba di daerah Padalarang oleh lahar Gunung Tangkuban Parahu yang meletus pada masa holosen (± 6000 tahun yang lalu). Akibatnya, daerah antara Padalarang sampai Cicalengka (± 30 kilometer) dan daerah antara Gunung Tangkuban Parahu sampai Soreang (± 50 kilometer) terendam menjadi sebuah danau besar yang kemudian dikenal dengan sebutan Danau Bandung atau Danau Bandung Purba. Berdasarkan hasil penelitian geologi, air Danau Bandung diperkirakan mulai surut pada masa neolitikum (± 8000 - 7000 sebelum Masehi). Proses surutnya air danau itu berlangsung secara bertahap dalam waktu berabad-abad.




Kependudukan Kota Bandung



Kota Bandung merupakan kota terpadat di Jawa Barat, di mana penduduknya didominasi oleh etnis Sunda, sedangkan etnis Jawa merupakan penduduk minoritas terbesar di kota ini dibandingkan etnis lainnya.

Pertambahan penduduk kota Bandung awalnya berkaitan erat dengan ada sarana transportasi Kereta api yang dibangun sekitar tahun 1880 yang menghubungkan kota ini dengan Jakarta (sebelumnya bernama Batavia). Pada tahun 1941 tercatat sebanyak 226.877 jiwa jumlah penduduk kota ini kemudian setelah peristiwa yang dikenal dengan Long March Siliwangi, penduduk kota ini kembali bertambah dimana pada tahun 1950 tercatat jumlah penduduknya sebanyak 644.475 jiwa.

Pemerintahan Kota Bandung



Dalam administrasi pemerintah daerah, kota Bandung dipimpin oleh walikota. Sejak 2008, penduduk kota ini langsung memilih walikota beserta wakilnya dalam pilkada, sedangkan sebelumnya dipilih oleh anggota DPRD kotanya.

Perwakilan Pemerintahan Kota Bandung



Sesuai konstitusi yang berlaku DPRD kota Bandung merupakan representasi dari perwakilan rakyat, pada Pemilu Legislatif 2004 sebelumnya anggota DPRD kota Bandung berjumlah 45 orang. Sesuai dengan perkembangan dan pertambahan penduduk maka pada Pemilu Legislatif 2009 anggota DPRD kota Bandung bertambah menjadi 50 orang, yang kemudian tersusun atas perwakilan delapan partai, dan terdiri atas 41 lelaki dan 9 perempuan.

Pariwisata dan Budaya Kota Bandung



Sejak dibukanya Jalan Tol Padaleunyi, kota Bandung telah menjadi tujuan utama dalam menikmati liburan akhir pekan terutama dari masyarakat yang berasal dari Jakarta sekitarnya. Selain menjadi kota wisata belanja, kota Bandung juga dikenal dengan sejumlah besar bangunan lama berarsitektur peninggalan Belanda, diantaranya Gedung Sate sekarang berfungsi sebagai kantor pemerintah provinsi Jawa Barat, Gedung Pakuan yang sekarang menjadi tempat tinggal resmi gubernur provinsi Jawa Barat, Gedung Dwi Warna atau Indische Pensioenfonds sekarang digunakan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk Kantor Wilayah XII Ditjen Pembendaharaan Bandung, Villa Isola sekarang digunakan Universitas Pendidikan Indonesia, Stasiun Hall atau Stasiun Bandung dan Gedung Kantor Pos Besar Kota Bandung.

Kota Bandung juga memiliki beberapa ruang publik seni seperti museum, gedung pertunjukan dan galeri diantaranya Gedung Merdeka, tempat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika pada tahun 1955, Museum Sri Baduga, yang didirikan pada tahun 1974 dengan menggunakan bangunan lama bekas Kawedanan Tegallega, Museum Geologi Bandung, Museum Wangsit Mandala Siliwangi, Museum Barli, Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan, Gedung Indonesia Menggugat dahulunya menjadi tempat Ir. Soekarno menyampaikan pledoinya yang fenomenal (Indonesia Menggugat) pada masa penjajahan Belanda, Taman Budaya Jawa Barat (TBJB) dan Rumentang Siang.

Kota ini memiliki beberapa kawasan yang menjadi taman kota, selain berfungsi sebagai paru-paru kota juga menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat di kota ini. Kebun Binatang Bandung merupakan salah satu kawasan wisata yang sangat minati oleh masyarakat terutama pada saat hari minggu maupun libur sekolah, kebun binatang ini diresmikan pada tahun 1933 oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda dan sekarang dikelola oleh Yayasan Margasatwa Tamansari. Selain itu beberapa kawasan wisata lain termasuk pusat perbelanjaan maupun factory outlet juga tersebar di kota ini diantaranya, di kawasan Jalan Braga, kawasan Cihampelas, Cibaduyut dengan pengrajin sepatunya dan Cigondewah dengan pedagang tekstilnya. Puluhan pusat perbelanjaan sudah tersebar di kota Bandung, beberapa di antaranya Istana Plaza Bandung, Bandung Supermal, Cihampelas Walk, Paris Van Java Mall, dan Bandung Indah Plaza.

Sementara beberapa kawasan pasar tradisional yang cukup terkenal di kota ini diantaranya Pasar Baru, Pasar Gedebage dan Pasar Andir. Potensi kuliner khususnya tutug oncom, serabi, pepes, dan colenak juga terus berkembang di kota ini. Selain itu Cireng juga telah menjadi sajian makanan khas Bandung, sementara Peuyeum sejenis tapai yang dibuat dari singkong yang difermentasi, secara luas juga dikenal oleh masyarakat di pulau Jawa.

Kota Bandung dikenal juga dengan kota yang penuh dengan kenangan sejarah perjuangan rakyat Indonesia pada umumnya, beberapa monumen telah didirikan dalam memperingati beberapa peristiwa sejarah tersebut, diantaranya Monumen Perjuangan Jawa Barat, Monumen Bandung Lautan Api, Monumen Penjara Banceuy, Monumen Kereta Api dan Taman Makam Pahlawan Cikutra.




Berbagai tempat wisata yang ada di kota Bandung :


Gedung antik
  • Gedung Sate, Jl. Diponegoro
  • Gedung Bank Indonesia, Jl. Braga
  • Bumi Siliwangi (ISOLA), Jl. Setiabudhi
  • Balai Kota, Jl. Merdeka
  • Balai Pakuan, Jl. Kebon Kawung
  • Pendopo, Jl. Dewi Sartika
Taman
  • Taman Hutan Djuanda, Jl. Dago Pakar
  • Taman Lalu Lintas Ade Irma S, Jl. Sumatera
  • Kebun Binatang, Jl. Tamansari
  • Taman Cibeunying, Jl. Cibeunying
  • Taman Maluku, Jl. Maluku
  • Taman Dewi Sartika, Jl. Merdeka
  • Taman Gedung Sate, Jl. Cimandiri
  • Taman Ganesha, Jl. Ganesha
  • Taman Cilaki, JL. Cilaki
  • Taman Alun-alun Bandung, Jl. Asia-Afrika
  • Gedung Sate, Jl. Diponegoro
Museum, Monumen dan Jalan-jalan Kota
  • Museum Sri Baduga, Jl. BKR No.185
  • Museum Konferensi Asia-Afrika, Jl. Asia Afrika
  • Museum Geologi, Jl. Diponegoro
  • Museum Mandala Wangsit Siliwangi, Jl. Lembong
  • Museum POS, Jl. Cilaki
  • Monumen Perjuangan Jawa Barat, Jl. Dipati Ukur
  • Monumen Bandung Lautan Api, Jl. Tegalega
  • Monumen Kereta Api, Jl. Stasiun Timur
  • Jalan Cihampelas
  • Jalan Dago
  • Jalan Braga
  • Jalan LL.RE.Martadinata
Sumber :